Untuk informasi terkini mengenai kasus David Hartanto, silahkan kunjungi www.davidhartanto.com

Kamis, Desember 31, 2009

My Blog's 1st Anniversary, 2009 Reflection, 2010 Resolution, Happy New Year 2010 Everyone!

Oke, sekalian perayaan 1 tahun blog, ini sekalian menandakan kalo ini pergantian tahun kedua secara berturut2 gw hanya dirumah dan depan komputer waktu pergantian tahun. Not so bad, karena emang gw pada dasarnya bukan orang yang suka berjubelan di puncak/monas/dufan/ dimanapun, apalagi cuma buat melakukan hal yang gak terlalu penting seperti nonton kembang api. Pergantian tahun baru paling enak buat tidur, sayangnya depan rumah ada dangdutan yang sangat mengganggu, lagian udah terlanjur janji sama seseorang untuk update blog ini, yah, sekalian numpahin uneg2 selama 1 tahun.

Kalo post #1 setahun yang lalu dibuat 1 jam setelah pergantian tahun, post ini dimulai sejak 1 jam sebelom pergantian tahun. Oke, sekalian pengen refleksi 1 tahun belakangan, dan ngetik post ini akan membantu gw untuk mengingat2.

2009 Reflection - 2010 Resolution

1 hal yang gw inget dari pergantian tahun kemaren adalah, gw lagi bener2 kosong, bosen, bete, kesepian, sendirian, ditinggal oleh orang yang udah temenin gw selama 4 tahun terakhir sebelom pergantian tahun 2009, stress karena skripsi didepan mata, keuangan gw dan keluarga (dan dunia) yang lagi kacau, pelayanan lagi gak gitu bagus, gak ada kerjaan yang bikin bosen banget dirumah, gak ada gairah hidup, untungnya gw gak minat bunuh diri, masa2 pengen bunuh diri udah lewat lah, udah gak jaman umur segini masih mau bunuh diri aja.

Pada awal bulan Maret 2009, gw sangat terkejut adanya berita tentang kematian mengenaskan teman jenius saya sejak kecil yang bersama2 dari 1 SD, beberapa kali 1 kelas sejak SD, tewas mengenaskan di Singapura saat menuntuk ilmu. Saya tidak akan membahas hal ini panjang lebar karena sudah ada puluhan post tentang ini, silahkan baca post2 sebelum ini saja.

Belom lagi tambahan bencana di tengah tahun, tiba2 gw gak bisa masuk sidang skripsi karena hal yang 90% bukan salah gw, tapi yah, 10% ada salah gw juga sih, tapi ya sudahlah, toh ada sisi positifnya untuk setiap situasi. Salah satu sisi positifnya, gw bisa banyak santai. :p

Sekarang? Kalo ada yang bisa gw bilang, tahun ini bener2 kemurahan Tuhan. Sibuk dan cape? Ya banget, tapi 2009 ini bener2 tahun penuh berkah buat gw.

Pertama, kondisi keuangan yang cukup sangat membaik, gw boleh bilang ini sisi positif dari apa yang terjadi tahun lalu, dimana gw sejak awal tahun mulai aktif lagi di dunia maya, mulai dari AP, IndoManUtd, dan yang paling penting adalah KASKUS. (mantab gan. :p)

Thanks to mimin Andrew Darwis dan mods team, serta kaskuser lain, selain kaskus sangat membantu mengisi waktu luang dan menambah wawasan, ternyata kaskus bisa menambah isi kantong juga, hehe. Mulai dari jualan Rubiks, hamster, jas hujan, dll sampe bikin kaos sendiri, pengalaman di kaskus setahun belakangan ini bener2 berharga banget, bahkan baju yang gw pake sekarang beli di FJB(Forum Jual Beli) kaskus. :p

Setengah tahun belakangan ini gw banyak aktif di FJB dan sibuk ngajar private karena cuma kerjain skripsi doank di kampus, so banyak waktu luang, dan I really enjoy my life kemaren2 itu, sayang waktu2 tersebut cuma bertahan 4 bulanan, but, yah, I know the best is yet to come. :)

Then, I have someone who loves me so much selain keluarga gw. Secara sangat tak terduga, dari cara berkenalan, perbedaan usia, dan sebagainya, tapi kalo emang jodoh ya emang bisa aja ketemunya. :p Cerita lengkapnya mengenai ini akan gw simpen untuk suatu saat nanti setelah memutuskan untuk Go Public, hehe.

Selain itu, AKHIRNYA SKRIPSI GW BERES!!!!!! Huahahahahaha. Sampe post ini dibikin, sebenernya belom selese2 amat, masih ada 1 tahapan gak penting, melewati filtrasi Perpus FT untuk di check formatnya bener apa gak, tapi itu gak penting2 amat lah, 99,9% gw akan wisuda bulan Januari 2010, dan selamat tinggal bolak-balik Tanjung Duren-Depok, capek bo, mana makin macet dan panas belakangan. -__-

Gw juga ngerasa Tuhan menambahkan porsi untuk gw melayani jemaatNya lebih lagi, dan itu sangat membuat gw bahagia, meski gw tahu ini adalah tantangan untuk gw memberikan yang lebih baik lagi untuk Tuhan.

80-90% Resolusi tahun 2009 gw terpenuhi!

Oke, sejujurnya bukan 2009, tepatnya adalah Chinese New Year 2560. :p
Gw kurang inget jatohnya persisnya tanggal berapa, tapi catetan tersebut gw bikin tanggal 27 Januari 2009

Gw sedikit2 jadi mulai percaya The Power of Writing, I've proved it myself, hal2 yang sebelumnya gagal gw lakukan, berhasil setelah gw tulis (oke, jujur lagi, gak ditulis, tapi diketik, era digital gitu loh. :p )

Tahun ini mau membuat resolusi yang lebih lagi, karena hidup harus selalu ada peningkatan kan? :)
Oya, sekalian mau mengajak siapapun pembaca yang membaca tulisan ini untuk membuat resolusi tahun baru jika belum bikin, dan usahakan untuk membuat tujuan yang lebih berguna daripada sekedar membeli barang ini-itu atau liburan kesini-kesana, meski itu gak salah, tapi akan lebih berguna untuk juga membuat tujuan agar hidup kita lebih baik dari berbagai segi, misalnya:
kesehatan -> diet
keuangan -> nabung
dll.

Takut gagal? Gak usah takut, simpen aja untuk diri sendiri, jadi kalo gagal kita cuma malu ke diri sendiri. :)
Trust me it's worth to try.

Oke, setelah post ini, gw akan mulai menyusun Resolusi 2010 buat gw sendiri, sayangnya gak akan dipublish disini karena emang bukan konsumsi publik, hehe.

The last but not least, I want to say Happy New Year 2010 for Everyone! Wishing you a prosperous year ahead.

God Bless.

Klemens A.M.

Rabu, Desember 09, 2009

David Dibunuh di NTU: KECAM WNI Model Iklan, Tolak KOMPAS Pasang Iklan NTU

Body copy iklan di Komapas, sesuai yang dikirim William Hartanto, bentuk visuaal akan discan:

Berikut saya kirimkan isi dari iklan NTU di Kompas tanggal 5 Desember 2009 halaman 40, yang dengan sengaja menampilkan foto mahasiswa NTU dari Indonesia dengan keluarganya, yang merupakan teman satu SMU dengan David yaitu di SMA Kristen 1 Penabur Jakarta. Berikut isi dari iklan tersebut :

“Saya sangat senang belajar di NTU. NTU adalah tempat yang saya impikan untuk melanjutkan studi saya. Di NTU, saya dibangun untuk menjadi orang yang berkompeten secara internasional. Profesor-profesor sangat membantu murid-muridnya dalam belajar, dan orang-orang di NTU sangat baik dan bersahabat, saya mempunyai banyak teman di sini dari berbagai negara. Ada banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat saya ikuti di NTU. NTU merupakan tempat yang sangat baik untuk belajar, dengan taman-taman di sekitar sekolah, dan tentu saja hall tempat tinggal para siswa yang menyenangkan dan kolam renangnya yang nyaman. NTU adalah universiti yang bagus untuk memulai kehidupan masa depanku yang menarik.”

Gambar Menyusul

Rabu, Juli 29, 2009

Pengadilan Singapura : David Lakukan Bunuh Diri

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pengadilan Koroner Singapura akhirnya memutuskan bahwa kematian mahasiswa Indonesia yang belajar di Nanyang Techological University (NTU), David Hartanto Widjaja (21) adalah karena bunuh diri. Akibat dari keputusan Pengadilan Koroner ini, kasus kematian David berarti telah selesai dan dihentikan.

Seperti dilansir Strait Times, Rabu (29/7), Pengadilan Koroner membuat putusan tersebut setelah hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap kematian David mengarah pada bukti kuat bahwa mahasiswa teknik itu memang telah merencanakan tindakan bunuh diri, sebuah kemungkinan yang berulangkali ditolak oleh pihak keluarganya.

Dari kesaksian di pengadilan terungkap, David yang tewas akibat terjatuh dari lantai 4 kampus NTU, terlihat meninggalkan kantor professor Chan Kap Luk, pengajar di universitas tersebut yang menuduh David berupaya menikamnya dengan sebilah pisau dapur.

Sejumlah saksi mata yang memberikan kesaksian di pangadilan menyatakan bahwa mereka pernah melihat David mencoba menjatuhkan dirinya dari sebuah jembatan pada 2 Maret lalu. Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa beberapa bulan sebelum ia jatuh dan meninggal di kampus, David Widjaja melakukan browsing di Internet guna mencari tahu bagaimana cara melakukan bunuh diri.

Jejak kata yang terekam dan ditemukan pada laptop David juga menunjukkan mahasiswa teknik itu menggunakan search engine Google untuk mancari kata-kata 'a good way to commit suicide' dan juga 10 metode paling sering digunakan untuk bunuh diri.

David juga mencari metode-metode pembunuhan dan menghabiskan waktu untuk membuka website "How To Get Away With Murder".

Sersan Staff Senior Joe Ng Suan Teck yang melakukan pemeriksaan forensik atas isi laptop Lenovo hitam milik David, menyatakan dalam sidang pengadilan bahwa jejak kata-kata yang diperolehnya termasuk pencarian internet link-link website memang berkaitan dengan bunuh diri dan pembunuhan.

Pemeriksaan laptop David juga memunculkan sesuatu yang mengindikasikan sebuah pesan bunuh diri. Ada sebuah catatan tanpa tandatangan berjudul "Last Words" (kata-kata terakhir-red) yang dibuat pada 25 Januari.

Dalam catatan itu, yang dimulai dengan kalimat 'Jika e-mail ini terkirim, itu berarti saya tidak lagi berada di dunia ini', penulis membuat gambar sebuah keluarga yang tidak bahagia. Pada gambar dikatakan, ia menjadi 'keras' dan berhenti menangis setelah usia 16. Penulis juga mengatakan dirinya menemukan hidup yang lebih sulit dan rumit setelah memasuki universitas.

Minggu, Juli 26, 2009

Kejanggalan Kesaksian Para Saksi di Pengadilan

Berikut ini adalah daftar kebohongan-kebohongan dan kejanggalan-kejanggalan dari kesaksian para saksi yang ditemukan oleh pihak keluarga :

Chan Kap Luk (CKL)

Menurut CKL, David menusuk punggungnya lalu berusaha menusuk lagi, CKL menghindar dan terjatuh ke lantai. Ketika David berusaha menyerang lagi, CKL berhasil memegang dan merebut bagian pisaunya dengan tangan kanannya dan mematahkan pisau dari gagangnya yang dipegang David. Masuk akalkah perkataannya itu? Mungkin CKL mempunya tenaga yang besar karena dia mantan anggota pertahanan militer tetapi David yang berbadan kurus tidak mungkin mempunyai tenaga sebesar CKL untuk menahan gagang pisau yang bisa mengakibatkan pisau bisa patah dari gagangnya. Kata CKL setelah itu pisau terus berada ditangannya sampai dia keluar dari kamarnya. Lalu bagaimana dengan luka-luka di seluruh tubuh David? Darimana dan siapa yang melakukannya kalau bukan CKL? Terbukti dari ceritanya, CKL telah berbohong. Dengan keadaan David yang banyak luka sayatan dan tusukan-tusukan di sekujur tubuhnya, bagaimana mungkin David masih bisa berjalan keluar kamar dan mengejar CKL yang memegang pisau. Apalagi kaki kiri David dari pangkal paha sudah dipelintir hingga patah dan cacat. Bagaimana mungkin David masih bisa berjalan bahkan menaiki tembok dan turun ke jembatan kaca dengan tangan kanan yang sudah cacat juga karena urat tendonnya sudah putus? Berarti CKL dan saksi-saksi lain dari pihak NTU dan Singapore bersaksi palsu ketika semuanya mengatakan David menaiki pagar tembok dan turun ke jembatan kaca. Pada tanggal 2 Maret 2009 malam, presiden NTU dan lain-lain memberitahukan kepada kami keluarga, hanya ada 1 (satu) saksi yang melihat kejadian yaitu seorang wanita Iran. Tapi mengapa sekarang ada begitu banyak saksi yang katanya melihat kejadian? Tidak mungkin NTU tidak tahu kalau ada banyak saksi pada hari itu, pasti orang-orang tersebut disuruh bersaksi palsu untuk menyalahkan David karena kami tidak menerima kematian David yang mengenaskan itu dan kami menempuh jalur hukum untuk mengusut kasus ini.

Cheah Chien Chern (CCC)

Mengapa CCC hanya bersaksi melihat CKL badan dan tangannya berdarah tetapi dia sama sekali tidak mengatakan keadaan David yang jauh lebih banyak darahnya dan terluka parah? Berarti dia berbohong karena mungkin dia sama sekali tidak melihat David. Ceritanya hanya disesuaikan dengan skenario yang sudah diatur oleh NTU.

Pattarin Kusopalin

Kesaksiannya juga tidak menceritakan keadaan David yang jauh lebih parah dari CKL. Yang ditekankan hanya CKL yang berdarah, sesuai dengan skenario mereka.

Hong Guo Zhen (HGZ)

Bagaimana HGZ bisa mengatakan CKL yang tangannya memegang pisau masih bisa ketakutan melihat David yang bertangan kosong di depan kamar CKL? Dia juga hanya bisa melihat CKL yang punggungnya berdarah tetapi dia katakan tidak melihat keadaan David dan tidak tahu sama sekali tentang luka-luka David. Malah dalam kesaksian palsunya dia katakan masih sempat mengambil foto CKL yang bingung dan kesakitan dengan pisau masih di tangan CKL. Mengapa dia tidak mengambil foto David? Ini membuktikan kesaksiannya juga sudah diatur sesuai skenario.

Lobna Kamyab

Bagaimana Lobna bisa mengatakan David mendadak keluar entah dari mana dan memanjat tembok dan turun ke jembatan? Tidak tahukan dia bahwa kaki kiri dan tangan kanan David sudah cacat dan tidak mungkin melakukan hal itu. Menurut Lobna dia berbicara dengan David selama 10 menit. Bagaimana mungkin David masih bisa berbicara selama 10 menit dengan bibir atas yang sudah hancur ditebas pisau dan leher yang sudah disayat pisau sampai mengeluarkan darah hingga ke dada? Aneh kalau Lobna juga hanya mengatakan tangan David yang berdarah dan tidak mengatakan luka-luka di bagian tubuh lainnya? Kalau benar David berada di atas jembatan kaca itu selama 10 menit, mengapa tidak ada bantuan dan persiapan pertolongan sama sekali di bawah taman? Kesaksian yang dibuat-buat untuk membela NTU.

Tao Sui

Tao Sui di dalam kesaksiannya mengatakan melihat David berdiri di atas jembatan kaca selama beberapa menit sebelum duduk di atas jembatan. Tetapi mengapa tidak ada jejak-jejak kaki di atas jembatan kaca? Bukankah kaki David berdarah dan tidak memakai sandal? Kesaksiannya juga menunjukkan kebohongannya.

Ronald Tan Wei Kang

Dia juga sama bohongnya. Mengapa dia bisa melihat tubuh David banyak darah tapi tidak bisa melihat luka-luka tusukan di tubuh David? Bukankah luka-luka tusukannya sampai berlubang?

Lin Zhen Xing (LZX)

Banyak saksi-saksi lain mengatakan David duduk di jembatan bagian atasnya. Tetapi LZX mengatakan melihat dan merekam David duduk di bagian bawah jembatan. Mengapa kesaksiannya berbeda-beda? Kesamaannya hanya semua tidak melihat ada luka-luka di tubuh David. Mengapa di dalam rekaman videonya hanya terlihat buram, goyang dan dari jauh belakang seseorang yang hanya duduk-duduk dari jembatan bagian bawah saja? Wajahnya tidak kelihatan sama sekali dan tidak ada adegan lompat bunuh diri sama sekali. Aneh bukan hanya karena alasan HPnya mau digunakan untuk menelepon campus security? Bukankah bisa memakai HP Liu Yan yang kata LZX berada di sampingnya. Apalagi di dalam video tersebut keadaan di sekitar jembatan tersebut kosong melompong. Bukankah LZX mengatakan pada waktu itu dia melihat Lobna sedang berbicara dengan orang tersebut? Konspirasi yang terlihat kebohongannya.

Liu Yan

Dia katakan melihat David duduk di jembatan kaca bagian atas dari jarak 30 meter. Tetapi LZX yang berdiri di sampingnya mengatakan melihat David duduk di jembatan kaca bagain bawah dari jarak 10 meter. Aneh dan kelihatan dustanya.

Tung Wang Why (TWW)

TWW juga berbohong karena mengatakan David duduk di jembatan kaca bagian atas, padahal tidak ada jejak-jejak darah yang berbentuk kaki atau bekas duduk di sana.

Seet Lye Ping (SLP)

Kebohongannya sama dengan TWW walaupun dia katakan tidak melihat David melompat.

Tan Kian Hua

Kebohongannya sama dengan TWW dan SLP

Dalduri Bin Abdulllah

Kesaksiannya sama bohongnya dengan saksi-saksi lainnya dengan mengatakan tidak ingat apakah tubuh David berdarah. Padahal dia melihat tubuh David dari jarak yang dekat. Apakah matanya buta tidak bisa melihat David yang mandi darah?

Dr. Ng Tien Khee

Dia katakan meilhat Lobna berbicara dengan David dan hanya mengatakan luka David Cuma di salah satu lengan bagian bawahnya. Kesaksiannya juga disesuaikan menurut skenario yang sudah diatur.

Julianna Binte Amir

Dia katakan tidak ada tanda-tanda khusus di masing-masing pisau yang terdapat di pantry NTU, tapi anehnya kenapa dia bisa yakin pisau yang ditunjukkan polisi kepadanya adalah dari pantry Hall 4 dimana David tinggal? Mula-mula mengatakan tidak tahu jumlah pisau di pantru karena banyak sekali, tetapi akhirnya mengaku ada 8 buah. Kalau di satu pantry saja terdapat 8 pisau, berarti berapa jumlah pisau yang ada di seluruh pantry di NTU? Apakah NTU adalah gudang penyimpanan pisau? Anehnya lagi ketika pada tanggal 2 Maret 2009 sekitar jam 2 polisi datang menemuinya, semua pisau sudah tidak ada di lemari pantry Hall 4. Bukankah itu sudah membuktikan Julianna bersaksi palsu? Demikian pula perkataan yang diucapkan oleh Su Guan Ning, presiden NTU yang mengatakan kepada kami bahwa pisau itu benar dari Hall 4. Ada lagi, pada tanggal 27 Mei 2009 keluarga pergi menyelidiki ke NTU, di sana kami bertemu dengan seorang mahasiswa teman David yang tinggal di Hall 16, dia katakan di pantry Hall 16 juga tidak pernah ada pisau, lalu dia mengajak kami ke Hall 4, di sana kami bertanya kepada seorang mahasiswa di Hall 4 (Marvin H) dia juga katakan di pantry Hall 4 tidak pernah ada satu pun pisau dari dulu. Pengakuannya itu juga diliput oleh TV One. Ada juga alumni NTU yang mengatakan biasanya professor NTU menyimpan pisau dari kamarnya untuk mereka memotong buah. Disini terbukti bahwa NTU sudah dari awal menyusun skenario untuk membohongi semua orang supaya Davidlah yang dianggap bersalah, bukan CKL dari NTU.

Dr. Christopher Kc Syn

Dia bersaksi bahwa darah di bangku adalah darah David. Jadi mengapa CKL mengatakan dia ditusuk dari belakang oleh David ketika sedang duduk? Bukankah berarti seharusnya darah di bangku adalah darah CKL?

Lim Chin Chin

Walaupun dia mengatakan di kamar CKL darah yang paling banyak ditemukan adalah darah David, tapi dia tidak mengatakan darah-darah itu disebabkan karena David luka parah. Malah dia mengatakan darah di telapak kaki David adalah akibat dari darah yang keluar dari tangan dan terinjak oleh David, dia juga mengatakan tidak ada luka sama sekali di kaki David. Bagaimana dia berani bersaksi demikian karena kenyataannya di kaki kanan David banyak terdapat sayatan-sayatan pisau dan tusukan yang dalam di samping dalam pergelangan kaki kanan? Kaki kiri juga terdapat sayatan-sayatan pisau dan memar-memar. Darah yang menetes dari tanganpun tidak mungkin terinjak oleh kaki kalau berjalan, karena darah menetes jatuhnya ke samping kaki. Dia juga mengatakan darah di bokong David akibat karena David duduk di genangan darah. Mungkinkah menduduki darah akan menyerap kain celana yang tebal sampai ke paha? Yang tidak masuk akal lagi, katanya di handle pisau itu hanya sidik jari David yang ditemukan. Jadi dengan apa dan siapa yang melukai David sampai sekujur tubuhnya penuh luka sayatan dan tusukan-tusukan? Bukankah pisau sudah direbut CKL ketika David mau menusuk lagi kata CKL dalam kesaksiannya?

SSgt Lee Tien Piew

Gambar Sketch Plan of NTU Block S1 yang dia buat ada kebohongan dan disengaja untuk menutupi kenyataan. Mengapa dia tidak menulis ruang apa di sebelah seberang kamar CKL? Padahal ruang tersebut adalah pantry. Padahal semua ruangan-ruangan lain dia tulis ruang apa, bukankah ini sebuah kesengajaan?

Dr. Ho Yew Meng, Samuel

Pada tanggal 13-04-2009 dia membuat laporan kesehatan CKL dimana dia mengatakan luka di tangan kanan CKL diakibatkan ketika si pasien berusaha memindahkan pisau dari belakang punggungnya (berarti berbeda dengan kesaksian CKL) dan sudah sembuh pada tanggal 10-03-2009. Tetapi mengapa pada tanggal 10-05-2009 dia membuat klarifikasi laporan kesehatan CKL dimana dia menulis luka di tangan CKL disebabkan oleh objek tajam seperti sebuah pisau? Mengapa dengan mudahnya seorang dokter bisa merubah medical report hanya untuk membela seorang CKL?

Ssgt Joe Ng Suan Tek

Mengapa dia mengatakan laptop David berisi sebuah tulisan “Kata-kata terakhir” dimana dituliskan David tidak bahgia dengan kehidupannya yang tidak berarti dan dia sering melihat orang tuanya bertengkar karena ekonomi yang tidak baik? Juga dia sering menangis karena keluarga, teman dan guru-gurunya. Kakaknya juga kadang-kadang baik dan kadang-kadang tidak. Ibunya mengontrol seluruh keluarganya. Dikatakan juga David bahkan tidak akan mengeluarkan air mata jika ayah dan ibunya meninggal. Di dalam laptop David juga dikatakan David pernah membuka webpage tentang bunuh diri dan pembunuhan beberapa kali. Sungguh kejam dia menggunakan taktik ini untuk merusak nama David dan keluarga. Tidak mungkin David menulis surat itu karena boleh dibilang David tidak pernah menangis karena keluarga, teman dan guru-gurunya. Dia adalah anak yang sangat baik, suka menolong teman dan tidak pernah berkelahi dengan temannya. Mana mungkin orang-orang di sekitarnya bisa membuatnya menangis. Ekonomi kami juga cukup baik walaupun bukan kaya raya, terbukti dari SD kelas 1 sampai tampat SMA, David bersekolah di sekolah favorit yang cukup mahal biayanya. David juga sangat dekat dengan keluarga terutama ibunya. Bahkan David kadang-kadang tidur dengan ayah dan ibunya kalau pulang ke Jakarta di hari liburan. David juga dekat dengan kakaknya dan tidak pernah bertengkar. Joe juga mengatakan tulisan itu diketik pada tanggal 25-01-2009. Itu adalah hal yang mustahil dan sebuah FITNAH! Pada tanggal tersebut David sedang berada di Jakarta dan pada hari itu kami sekeluarga sedang keluar rumah untuk jalan-jalan dan acara makan keluarga karena tanggal 26-01-2009 adalah tahun baru Imlek. Laptop ada di dalam rumah kami dan tidak ada seorangpun di rumah. Juga untuk apa David membuka webpage tentang bunuh diri dan pembunuhan? Seseorang jika ingin bunuh diri tidak perlu mempelajari caranya terlebih dahulu, anak kecil saja bisa tahu cara untuk bunuh diri, apalagi orang sepintar David. Kalau David ingin membunuh CKL, mengapa akhirnya David yang terbunuh dengan luka-luka yang begitu banyak? Mengapa David datang ke kamar CKL dengan berpakaian santai, membawa tas sekolah yang berat dan memakai sandal? Seperti itukah cara seseorang yang ingin melakukan pembunuhan? Buktinya pisau itu bukan dari pantry Hall 4 seperti yang dikatakan oleh NTU. Pasti pisau itu adalah milik CKL dan digunakan untuk membunuh David dengan kejam.

Stn Insp Soh Chee Eng (SCE)

Dia mengaku tidak pernah mengatakan kepada keluarga David pada tanggal 03-03-2009 pagi jam 10.00 bahwa tidak ada pengirisan urat pada urat nadi David karena bunuh diri di General Hospital. Kami rasa dia bukan bermaksud jujur pada kami karena pada waktu pertemuan tersebut keluarga belum member keputusan untuk membawa pulang jenazah David atau mengkremasinya disana. Pasti dia takut kebohongannya akan terbongkar jika keluarga memutuskan untuk membawa pulang jenazah David ke Jakarta. Di pertemuan tersebut SCE juga membela CKL ketika keluarga mengatakan padanya kemungkinan CKL lah yang menyerang dan melukai David dengan menjawab tidak mungkin seorang yang berusia 45 tahun bisa mengalahkan seorang pemuda berusia 21 tahun. Bagaimana seorang polisi senior bisa berpikir seperti itu? CKL adalah mantan wakil ketua DSTA (Defence Sciene and Technology Agency) sedangkan David berbadan kurus dan tidak pernah bekelahi dengan siapapun. Keluarga juga bertanya kepada SCE mengapa leher David ditempel dengan plester sebanyak 3 lapis. Dia menjawab luka itu akibat jatuh. Bagaimana mungkin seorang yang jatuh bisa melukai lehernya sedangkan dagunya sama sekali tidak terluka? Di pengadilan SCE menjawab “I didn’t remember” (Saya lupa) ketika ditanya apakah benar dia sama sekali tidak bercerita satu katapun tentang luka-luka di tubuh David kepada keluarga pada tanggal 3 Maret 2009 tersebut. Dia juga menjawab “I forget” (Saya lupa) ketika ditanya apakah benar dia mengatakan kepada keluarga David bahwa luka di leher David akibat jatuh. Kelihatan jelas dari awal polisi SCE dan NTU sudah mengatur untuk menuduh Davidlah yang bersalah.
SCE juga mengatakan flash disk David baru ditemukan pada tanggal 18 Maret 2009. Masuk akalkah itu? Bukankah kamar CKL sudah diperiksa dari barang bukti sampai darah-darah yang berceceran pun? Mana mungkin hanya di dalam sebuah kamar polisi-polisi dan dokter-dokter yang menyelidiki kamar itu baru menemukan sebuah flash disk 16 hari sesudah kejadian? Ada maksud apa di balik pernyataannya ini? Bahkan SCE berkata setelah diselidiki ternyata flash disk David hanya berisi film “Prison Break” yang sudah di delete. Mana mungkin flash disk David sama sekali tidak ada FYP nya? Bukankah David pergi ke kamar CKL dengan membawa flash disk untuk membahas FYP nya? Benar-benar sebuah skenario untuk menutupi kejahatan CKL dan NTU.

Setelah mengikuti sidang coroner ini selama 10 hari, keluarga merasa banyak rekayasa dan kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh saksi-saksi dari NTU dan kepolisian. Keluarga juga diperlakukan tidak adil oleh pengadilan Singapore. Karena selama persidangan berlangsung, keluarga tidak diizinkan melihat bahkan memegang foto-foto bukti di pengadilan. Hanya hakim, polisi, saksi, pengacara saja yang boleh melihat. Keluarga hanya boleh duduk di bangku “Next-of-kin” saja tanpa dapat membela diri sama sekali dan mendengar kesaksian palsu mereka.

Untung Tuhan masih berbaik hati kepada keluarga karena walaupun tidak diizinkan untuk melihat jenazah David dari leher sampai ke bawah kaki akhirnya keluarga mendapatkan sejumlah foto-foto bukti yang menunjukkan David dibunuh dengan cara sadis dan mengenaskan. Dari foto-foto tersebut terbukti bahwa :

- David tidak mungkin pernah atau dapat menaiki tembok dan turun ke jembatan kaca karena :

1. Di jembatan kaca tersebut tidak ada jejak-jejak kaki David yang berdarah

2. Tangan kanan David sudah ditusuk sebanyak 3 lubang hingga dagingnya sudah terkoyak yang mengakibatkan tangan kanan David cacat dan belum lagi luka-luka sayatan lainnya yang mengeluarkan banyak darah. Tangan kiri David juga terluka hingga berdarah

3. Kaki kiri dari pangkal paha / selangkangan David sudah dipelintir secara spiral hingga patah dan cacat

- David tidak mungkin masih bisa berbicara dengan Lobna apalagi sampai 10 menit dengan keadaan leher yang sudah disayat sehingga mengeluarkan banyak darah. Bibir atas David juga ditebas pisau hingga robek terbelah dan berdarah. Mungkinkah seseorang yang mengalami luka seperti ini masih bisa bercakap-cakap dengan seseorang?

- Posisi akhir tubuh David tidak akan seperti itu jika melompat untuk bunuh diri karena kedua tangan tertekuk dan posisinya tepat di bawah jembatan

- Wajah kiri David tidak mengenai tanah rumput tetapi mengapa wajah kirinya penuh luka-luka memar dan sayatan pisau hingga berdarah. Ini menunjukkan luka-luka ini sudah dialami David di kamar Chan Kap Luk

- Soh Chee Eng terbukti berbohong dengan mengatakan luka di leher David adalah akibat jatuh. Terlihat jelas dalam foto ada sayatan pisau di leher David hingga darah mengalir sampai ke dada

- Saksi-saksi ahli dari kedokteran pun semua memberikan pernyataan yang membela Chan Kap Luk. Mereka sama sekali tidak pernah mengatakan luka-luka yang dialami David seperti yang terlihat di foto-foto. Mereka berusaha menutupinya sebisa mungkin dan kalau sampai terdesak mereka katakan luka itu kemungkinan karena jatuh. Sedangkan luka CKL yang hanya demikian kecil dibuat besar dan seakan-akan CKL lah korbannya. Masih beranikah mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan tersebut jika foto-foto bukti diperlihatkan di depan mereka?

- Bagaimana kepolisian Singapore pun masih bisa berpikiran bahwa David yang menikam CKL dan melompat bunuh diri setelah melihat semua kejadian? David mengalami luka tusukan-tusukan, sayatan-sayatan pisau, kekerasan benda tumpul dan penyiksaan dipelintir kaki kiri dari selangkangan oleh Chan Kap Luk hingga tewas secara mengenaskan. Mengapa polisi masih membela Chan Kap Luk dan NTU?

- Mengapa pengadilan Singapore masih belum bisa mengetahui bahwa semua saksi-saksi dari pihak NTU dan polisi adalah bohong dan tidak sesuai dengan kenyataan-kenyataan yang terlihat di dalam foto-foto bukti kejadian?

- Menurut analisa ahli forensik dari Indonesia Dr. Djaja Surya Atmadja, ginjal dan lever David robek karena pukulan-pukulan benda tumpul bukan akibat jatuh seperti analisa dokter forensik dari Singapore. Tetapi pengadilan coroner Singapore tidak mengizinkan dokter dari Indonesia untuk bersaksi. Bagaimana dengan perut kanan bawah David yang mengeluarkan darah begitu banyak sampai ke paha? Begitu juga bokong belakang David yang berlumuran darah hingga ke paha. Mana mungkin darah-darah itu diakibatkan oleh luka akibat jatuh di tanah rumput? Keluarga yakin David pasti sudah dibunuh secara sadis di dalam kamar Chan Kap Luk.

- Pihak NTU dan kepolisian mengeluarkan cerita-cerita atau bukti palsu yang menunjukkan David ingin melakukan pembunuhan dan bunuh diri. Mana mungkin David sudah berencana melakukannya pada hari itu karena sehari sebelumnya David bermain game terus sampai jam 03.00 pagi (tanggal 2 Maret 2009) dan pada jam 08.55 pagi David sempat membalas posting teman main gamenya melalui forum Destiny Online. Bisakah seseorang sesantai itu jika ingin melakukan pembunuhan dan bunuh diri? Laptop David pun di kamarnya masih keadaan hidup dan MSN nya online. David pun pergi ke tempat CKL dengan berpakaian santai, memakai sandal dan membawa tas kuliahnya yang berisi barang-barangnya dan sebotol air minum yang isinya 1500cc. Mana mungkin David membawa tas yang begitu berat jika dia ingin melakukan pembunuhan dan bunuh diri? Kalau ingin bunuh diri kenapa harus bersusah-susah menaiki tembok dan turun ke jembatan kaca dulu baru melompat ke bawah? Kenapa tidak langsung lompat saja dari tembok coridor itu? Semua itu pasti kebohongan untuk membuat opini David melompat bunuh diri, padahal yang sebenarnya David sudah dibunuh dulu baru dilempar ke bawah.

- Pada hari Jumat 6 Maret 2009 seorang project officer NTU yang bernama Zhou Zheng (ZZ) yang berasal dari Hu Bei, China ditemukan tewas dan dikatakan gantung diri. ZZ baru mulai bekerja pada tanggal 2 Maret 2009, yaitu hari dimana meninggalnya David. ZZ juga berada di jurusan yang sama dengan David, juga berada di peminatan yang sama dengan David yaitu Infocomm, dan juga menempati laboratorium yang sama dengan David (S2-B3a-06). Bagaimana mungkin terjadi sesuatu yang sangat kebetulan yang erat kaitannya, dalam waktu 5 hari ada 2 warga NTU yang satu jurusan sama-sama meninggal? Lalu bagaimana dengan pengakuan salah satu matan mahasiswa Indonesia yang bernama ASALIM yang pernah menjadi Project Officer di NTU yang menjelaskan bahwa di hari pertama seorang Project Officer bekerja, ia harus mengambil kunci untuk membuka laboratorium. Kemudian untuk mengambil kunci tersebut, ia harus menemui professor kepala yang ruangannya sangat berdekatan dengan ruangan CKL (TKP) pada jam yang kurang lebih sama dengan waktu kejadian (kurang lebih jam 10). Banyak yang yakin sekali bahwa Zhou Zheng pastilah saksi mata atau orang yang terlibat juga dalam kasus ini. Lalu pada tanggal 28 Maret 2009, seorang peneliti NTU dari jurusan yang sama dengan David (Electrical & Electronical Engineering) yaitu HU KUN LUN, tewas tertabarak mobil ketika sedang menunggu bus untuk pergi bekerja. Sangatlah jarang terjadi kecelakaan seperti itu di negara Singapore yang tata cara berlalu lintas nya sangat tertib. Dan sangatlah janggal dalam waktu KURANG dari sebulan, ada 3 (tiga) orang yang sama jurusannya di NTU bisa meninggal.

- Tanggal 5 Maret 2009, pihak NTU, Singapore melalui media Singapore meralat pemberitaan bahwa David bukan bunuh diri tetapi TERJATUH. Mengapa mereka sekarang merubah pernyataannya dan banyak saksi-saksi yang disuruh mengatakan melihat David melompat bunuh diri? Apakah karena sebelumnya mereka mengira keluarga David menerima kematiannya begitu saja? Kelihatan sekali NTU sudah mengatur cerita dan berbohong untuk membela Chan Kap Luk dan menyalahkan David.

- Kacamata David juga tertinggal atau jatuh di kamar CKL. Pasti terlepas ketik David sedang dibantai apalagi karena wajah David yang begitu parah lukanya. Bagaimana David bisa melihat dengan jelas apalagi untuk melukai CKL tanpa kacamata, karena David memiliki mata yang minus 6 dan silinder 2.75?

- David tidak pernah atau tidak mungkin mau bunuh diri seperti yang diceritakan pertama kali oleh Su Guan Ning yang katanya ada saksi mahasiswi Iran yang melihat David mengiris urat nadinya sebelum melompat. Dengan apa David mengiris urat nadinya sedangkan pisau sudah berada di tangan Chan Kap Luk ketika masih di dalam ruangan sampai dia keluar dan berjumpa dengan orang lain yang melihatnya? Sudah jelas berita David bunuh diri sengaja dibuat oleh NTU untuk membohongi semua orang agar percaya kematian David akibat bunuh diri, bukan dibunuh. Kini terbukti tidak mungkin David mengiris urat nadinya dan pasti jatuhnya David bukan karena melompat tapi dilempar oleh orang lain apalagi kaki dan tangan David sudah cacat. Soh Chee Eng pun masih berusaha menutupinya dengan tidak mengaku pernah mengatakan tidak ada pengirisan urat nadi di tangan David. Jelas Soh Chee eng bersekongkol dengan NTU, untunglah terbongkar kebohongannya. Dengan demikian makin jelas dan terbukti bahwa David DIBUNUH di dalam kamar Chan Kap Luk.

- CKL juga berbohong karena dia berkata bahwa dia bertemu David hanya 4 atau 5 kali sejak Agustus 2008 sampai 2 Maret 2009 dan tiap kali nya CKL lah yang meminta David untuk bertemu dengannya untuk mendiskusikan FYP David. Dari bukti email David yang diperlihatkan di pengadilan, Davidlah yang meminta bertemu dengan CKL untuk membahas FYP. David juga meminta pertemuan diadakan di pagi atau siang hari dan menolak di sore atau malam hari seperti yang diminta oleh CKL. CKL juga berbohong karena mengatakan FYP David tidak ada kemajuan. 2 atau 3 minggu sebelum kejadian David pernah mengatakan kepada keluarga bahwa FYP nya hampir selesai. Kawan-kawan David juga banyak yang bercerita bahwa FYP David hampir selesai dan tidak ada masalah sama sekali bahkan FYP David termasuk 3 terbaik di NTU.

- David selalu membawa handphone dan diletakkan di kantong celana bagian paha depan. Namun HP David ditemukan dan diambil polisi dalam keadaan yang utuh dan tidak rusak. Berarti hal ini membuktikan bahwa ketika David dilempar kebawah HP David sudah diambil oleh seseorang.

Sumber : Iwan Piliang, literary citizen reporter, blog-presstalk.com

bagian catatan kejanggalan, sumber : Tjhai Lie Kiun , ibu kandung David Hartanto Widjaja

Selasa, Juni 30, 2009

OC Kaligis: Saya Yakin David Dibunuh

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mempelajari berkas-berkas kasus David Hartanto, mahasiswa Indonesia yang meninggal tidak wajar di Nanyang Technology University (NTU) Singapura, pengacara kriminal kondang OC Kaligis sangat yakin bahwa David dibunuh, bukan bunuh diri sebagaimana diyakini pihak NTU.

"Saya sangat yakin David dibunuh," kata Kaligis dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Selasa (30/6). OC Kaligis sebagai pengacara keluarga David setelah memasuki coroner court (pengadilan untuk memastikan penyebab kematian seseorang) tahap kedua, yakni tanggal 24-25 Juni 2009.

Keyakinan Kaligis itu didasarkan beberapa fakta, terutama dari hasil otopsi luka-luka David bahwa David tidak mungkin bunuh diri. Namun, fakta-fakta tersebut tidak terungkap dalam persidangan.

"Sidang ini ada termin inquairy court. Inquiary-nya berat sebelah. Setelah saya datang dan mengikuti sidang, ini bukan sidang. Sidang ini untuk melindungi Nanyang dan pembunuhannya sendiri," ungkap Kaligis. Lebih lanjut, Kaligis menyampaikan beberapa keberatan terhadap proses coroner court tersebut yang membuat persidangan tidak berjalan adil dan transparan.

Pertama, Kaligis mempertanyakan mengapa tidak ada sidik jari, garis polisi, dan tidak ada tes DNA saat David meninggal 2 Maret 2009. Ketika keluarga David tiba di tempat kejadian perkara, kondisi sudah bersih tanpa ada garis polisi. Keluarga tidak diizinkan untuk melihat jenazah David, mereka hanya diberi waktu 3 menit untuk hanya melihat sebatas wajah sampai leher, sedangkan tubuh, kaki, dan tangan David dibungkus dengan plastik tebal.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tubuh David juga sudah dikremasi sebelum diberi cap/tanda oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Sesuai dengan proses administrasi internasional, karena David warga negara Indonesia, maka kematiannya harus diproses oleh KBRI.

"Suatu standar umum untuk memperlihatkan seluruh tubuh jenazah terutama apabila ada indikasi bunuh diri agar tidak ada bukti yang dipalsukan," ungkap Kaligis.

Ketiga, sampai saat ini laptop dan ponsel David tidak diserahkan kepada pihak keluarga. Kepolisian Singapura berjanji untuk memberikan laptop David 7 hari sebelum sidang, tetapi sampai saat ini belum juga diserahkan.

"Mengapa tidak bisa dikloning (digandakan) data dari laptop milik David, apalagi laptop tersebut bukan sebagai alat kejahatan. Ada apa sebenarnya di balik ini?" papar Kaligis.

Keempat, dalam sidang ini pihak keluarga David mengajukan saksi ahli dari Indonesia, tetapi ditolak oleh hakim.

"Alasannya, saksi ahli dari Singapura sudah cukup. Padahal ahli kita punya sertifikat internasional," ujar Kaligis. Saksi ahli kita adalah ahli patologi dan DNA dari FKUI, Djaja; ahli data digital forensik, Ruby; ahli ilmu kejiwaan, dr Dharmawan, SpKJ.

Kelima, pengacara David yang bernama Shashi Nathan yang awalnya dengan semangat menyatakan David adalah korban pembunuhan, di tengah jalan beralih menyatakan bahwa David bunuh diri. "Nathan mengatakan bahwa memang bukti-bukti mengarah ke sana (David bunuh diri)," katanya.

Sebelumnya, tambah Kaligis, pada awal Juni ada 7 saksi yang diajukan keluarga David ditolak hakim Singapura. "Hakim mengatakan bahwa ini tidak relevan," ungkapnya.

Terkait dengan mulai tidak berimbangnya kinerja Shashi Nathan, keluarga yang diwakili Hartono Widjaja, ayah David, bersama Kaligis berencana menekan Sashi untuk menyertakan dan menyampaikan fakta-fakta sesungguhnya sebagaimana telah disusun pihak keluarga saat pengadilan berikutnya, pada tahap pembelaan sebelum tanggal 15 Juli 2009.

"Jika tidak dilakukan, kami menunda pembayarannya. Sashi dibayar 50.000 dollar Singapura dan baru dibayar 10.000 dollar Singapura," ungkap Hartono.

Selain itu, keluarga berencana menunjuk Subhas Ananda sebagai pengganti Nathan. Sayang, yang boleh menjadi pengacara David adalah mereka yang memiliki izin kerja di Singapura. Melihat lebih jauh kasus David, Kaligis menegaskan ini masalah yang sangat serius.

"Di dalam kasus ini 100 juta persen yakin bahwa ini adalah fabricate case (kasus yang menyangkut hak milik karya David akan menjadi milik Indonesia atau Singapura)," ungkapnya. Untuk itu, ia dan keluarga David sangat mengharapkan pemerintah segera turun tangan.

Sampai saat ini surat yang dialamatkan ke Presiden RI, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, DPR, sampai ke Bareskrim, belum ada tanggapan sampai sekarang. "Sebagai warga negara Indonesia, kami minta bantuan pemerintah. Kalau tidak, David yang dibanggakan bangsa Indonesia akan meninggal sia-sia," ungkap Hartono.

Dua kasus lain berhubungan dengan kasus David di NTU, yaitu Zao Zheng, warga negara China, asisten yang menggantung dirinya sendiri; dan Hu Kun Lun yang ditabrak mobil, seharusnya juga diselidiki lebih lanjut. Kasus harus diungkap secara transparan ke publik.

Selasa, Juni 09, 2009

Ahli Forensik: Kasus Kematian David di Singapura Bukan Bunuh Diri

Jakarta - Penyidik kasus kematian kematian mahasiswa Nanyang Technology University
(NTU) David Hartanto Widjaja di pengadilan koroner (Coroner Court) di Singapura tetap menyatakan motif bunuh diri. Tapi ahli forensik yang dihadirkan keluarga David menyatakan luka-luka yang ada bukan mengarah pada bunuh diri.

"Luka yang terdapat di tangan kanan, terdapat luka terbuka dengan urat
terpotong, termasuk tendon dan hampir ngeplek dan patah. Luka ini bukan
bunuh diri. Padahal dari keterangan ayahnya, David biasa menggunakan tangan
kanan, bagaimana mungkin bisa memotong tangan kanan sendiri seperti itu,
kecuali bertangan kidal (biasa beraktivitas tangan kiri)," ungkap ahli Patologi Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Erin Untoro.

Hal itu disampaikan Erin dalam jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2009).

Dalam acara itu turut hadir Komisioner Komnas HAM Nur Kholis, ahli forensik dan DNA FKUI Djaja Surya Atmadja, Ketua Tim Verifikasi Iwan Piliang dan Hartono Widjaja (ayah David). Sementara, Djaja Surya Widjaja menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penilaian dan ikut melakukan otopsi dan laboratorium toksologi terhadap jenazah David.

"Saat itu juga kita langsung melakukan analisis otopsi dan kita gambarkan melalui otopsi visual dengan menggunakan manekin (boneka) agar lebih jelas dan mudah dipahami," jelasnya.

Diakui Djaja, memang tidak mudah untuk mendeskripsikan luka-luka yang terjadi, namun melalui analisis bisa diperkirakan penyebabnya. Setidaknya ada tiga poin dari hasil analisis yang telah dilakukan, pertama anggota gerak atas mengalami luka kekerasan benda tajam seperti pisau.

"Kita analisa apakah karena bunuh diri atau melawan. Kita melihat ini akibat tangkisan, akibat diserang dan mempertahankan diri dan bukan bunuh diri. Biasanya kalau luka bunuh diri itu luka-luka berupa garis-garis mendatar," ujarnya.

Kedua adalah luka akibat jatuh dan ketiga mengalami multiple luka yang sangat banyak. Sedangkan hasil otopsi pada bagian dalam kepala terlihat otaknya mengalami pendarahan yang bisa mematikan, tapi waktunya panjang akibat kekerasan benda tumpul.

Bagian dada tampak luar memang tidak mengalami luka, tapi di bagian dalamnya
mengalami luka yang sangat banyak. Di antaranya tulang dada dan iga patah, paru-paru memar, jantung dan hati robek, penggantung usus dan hati robek.

"Ini terjadi akibat kekerasan benda tumpul yang sangat hebat," tuturnya.

Sementara luka spiral di bagian kaki, memang secara sepintas akibat luka kekerasan benda tumpul dan jatuh. Selebihnya seluruh jari kakinya mengalami luka lecet tergeser dan dalam waktu tempo lama dan panjang.

Sementara itu Erin lebih merinci luka-luka di tubuh David, yang sampai hari ini belum diungkapkan kepada keluarganya. Pada bagian kepala mengalami luka lecet, memar, luka tepi tidak rata, luka terbuka atau robek menganga. Luka ini terdapat di kepala bagian belakang sebelah kiri, dagu, leher, mata, pipi kiri dan bibir.

Di bagian perut mengalami luka-luka lecet, baik yang berukuran besar dan kecil, sehingga menjadi luka yang memiliki areal yang luas.

"Ini akibat luka lecet geser," tandasnya.

Sementara di bagian tangan sebelah kiri terdapat luka geser, luka terbuka kecil di siku, adanya luka terbuka di bagian lengan bawah tapi tidak rata, seperti luka tangkis. Begitu juga di telapak tangan yang banyak mengalami luka terbuka dengan tepi tidak rata.

"Dari analisis hasil otopsi luka-luka ini akibat kekerasan benda tajam seperti pisau," imbuhnya

Dalam kesempatan itu Hartanto Widjaja juga membeberkan bukti foto-foto tentang kondisi jenazah David saat di TKP.

"Kami berhasil mencetak foto ini. Kami sebelumnya merasa dibohongi, karena selama ini kami tidak pernah tahu luka-luka dan penyebabnya, karena kami hanya tahu tentang perban yang di leher, yang ternyata itu luka yang menganga. Ini lebih meyakinkan bahwa David dibunuh," ugkapnya sambil menunjukan belasan gambar foto jenazah David yang diperoleh dari saksi di Singapura.

Selasa, Mei 26, 2009

Sidang Kematian David Baru Dilanjutkan Pertengahan Juni

SINGAPURA, KOMPAS.com- Hakim Victor Yeo di Pengadilan Koroner Singapura menunda kelanjutan sidang kasus kematian David Hartanto Widjaja hingga 17, 18, 19, 24 dan 25 Juni 2009.

Yeo, mengumumkan perpanjangan itu setelah dalam lima hari sampai Selasa (26/5), petang baru menyelesaikan pemeriksaan pada 21 saksi dari 28 yang dijadwalkan. Saksi ke-21, Lim Chin Chin yang merekonstruksi ceceran darah di dalam ruangan tempat Prof Chan Kap Luk mengatakan terdapat ceceran darah dengan pola pasif, cipratan, genangan dan ada pula yang berpindah karena pergulatan.

Pola pasif, katanya, berasal dari luka dan atau pisau berdarah, sedang pola cipratan disebabkan benda/obyek berdarah yang diayunkan. Di" lantai dekat bawah meja Chan terdapat genangan yang disebut sebagai tipe "kolam" yaitu genangan darah dari yang tertusuk," kata Lim.

Pada Selasa pagi, Dr Christopher KC Syn mengatakan, berdasarkan hasil uji DNA pada barang bukti berupa pisau terdapat darah David pada bagian bilah dekat gagang, serta di ujung bagian tajam. Darah Chan, terdapat pada bagian yang tajam/bawah, sedang yang campuran terdapat di bagian bawah/tajam terdapat DNA Chan.

Menjawab Shasi Nathan (pengacara keluarga David) apakah ada kemungkinan darah orang lain selain David dan Chan pada pisau itu, Syn menyatakan, tidak bersedia menanggapi pertanyaan di luar yang telah dilakukan.

Persidangan kasus David Hartanto Widjaja, mahasiswa Indonesia yang 2 Maret 2009 ditemukan dalam keadaan tewas di tanah kampus Universitas Teknologi Nanyang (NTU), telah beberapa orang yang menyatakan melihat David naik ke atap jembatan kaca penghubung kampus NTU kemudian menjatuhkan diri.

Keluarga almarhum David masih belum mempercayai keterangan-keterangan dan bahkan rekaman berupa video dari handphone seorang mahasiswa NTU mengenai David yang duduk di ujung atap jembatan sebelum terjun ke tanah.

Tjia Lie Khiun, ibu David, menyatakan, ada sekitar enam teman David yang ingin bersaksi mengenai sifat-sifat positif David. "Sayang tak seorang pun di antara mereka berada di tempat pada waktu kejadian," kata Lie Khiun bersama anak sulungnya William Hartanto Widjaja.

Anggota Komnas HAM Nurkholis yang menghadiri sidang di Singapura mengatakan, Komnas HAM akan menyurati Pemerintah Singapura melalui Kedubes Singapura di Jakarta agar memperhatikan hak-hak asasi keluarga almarhum David dalam persidangan, di antaranya mengenai pengadaan saksi.

Komnas HAM, katanya, peduli pada pembelaaan dan pendampingan WNI di luar negeri sehingga akan terus memantau proses peradilan di Singapura agar imparsial, obyektif dan tidak ada yang ditutup-tutupi.