Selain menetapkan tingkat asupan maksimal dalam penggunaan aspartam, lembaga pengawas bahan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat yakni Food and Drug Administration (FDA) juga menetapkan larangan pemberian zat pemanis buatan tersebut kepada kelompok tertentu.
Salah satunya ke penderita penyakit fenilketonuria. Ini adalah penyakit di mana tubuh seseorang tidak bisa menghasilkan enzim yang mengolah asam amino fenilalanin yang ada dalam aspartam. Bila mereka mengonsumsi, "Tubuhnya tidak bisa momecah aspartam," kata Titi Sekar Indah, ahli gizi Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).
Alhasil, asam amino fenialalanin bakal menumpuk di dalam tubuh penderita dan membuat ginjal rusak. Selain itu, kadar fenilalanin dalam darah yang meningkat akan menimbuikan keracunan pada tubuh. Namun, menurut Titi, penyakit ini jarang dijumpai di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan sejak lahir. Oh, iya, wanita hamil dan menyusui, serta anak balita juga tidak boleh mengonsumsi aspartam. "Efek negatif buat mereka lebih besar," kata Titi.
Kapan ya BPOM bisa tegas untuk melarang penggunaan aspartam pada produk makanan dan minuman?
0 komentar:
Posting Komentar