Untuk informasi terkini mengenai kasus David Hartanto, silahkan kunjungi www.davidhartanto.com

Rabu, Januari 14, 2009

Formalin pada Makanan - Tips Mengurangi Kadar Formalin pada Makanan

Apa itu Formalin?
Formalin adalah nama dagang dari larutan senyawa formaldehid dan air dengan konsentrasi 30-40%. Formalin biasa dijumpai dalam bentuk larutan 40%, 30%, 20%, 10%, dan bentuk tablet 5 gram.

Daftar kegunaan formalin
  • Pengawet mayat
  • Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
  • Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
  • Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
  • Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
  • Bahan untuk pembuatan produk parfum.
  • Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
  • Pencegah korosi untuk sumur minyak
  • Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.

Penggunaan Formalin yang salah
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya

Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah basi.

Bahaya Formalin pada Makanan.
Formalin adalah senyawa yang berbahaya dan beracum bagi kesehatan manusia. Jika masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan, dan jika telah terakumulasi banyak dalam tubuh, senyawa kimia tersebut akan bereaksi dengan hamper semua senyawa di dalam sel tubuh, sehingga fungsi sel terganggu dan dapat menyebabkan kematian karena tubuh teracuni. Selain itu, tubuh yang mengkonsumsi formalin dapat mengalami:
1. Iritasi perut
2. Alergi
3. Karsinogenik (menyebabkan kanker)
4. Mutagen (merusak fungsi dan jaringan sel)
5. Muntah-muntah, diare campur darah, urin bercampur darah, kematian karena kegagalan sirkulasi tubuh.

Formalin pada bentuk uap, berbentuk gas tidak berwarna, dengan bau yang menyengat, yang mengganggu hidung, tenggorokan dan mata.


Tips Mengurangi Kadar Formalin dalam Makanan
Perendaman dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25% dan dengan air leri mencapai 66,03% sedang pada air garam hingga 89,53%.
Kita tidak dapat menghilangkan hingga 100% kadar formalin yang ada. Tapi paling tidak dengan makin berkurangnya kadar formalin dalam bahan makanan itu, maka untuk mengkonsumsinya akan relatif lebih aman.
Ada tiga cara penanganan untuk mengurangi kadar formalin, direndam dalam air biasa, dalam air panas, direbus dalam air mendidih, dikukus kemudian direbus dalam air mendidih dan diikuti dengan proses penggorengan,” katanya. Hasilnya, katanya melanjutkan, berbeda-beda, terbaik merebusnya dalam air mendidih kemudian di ikuiti dengan proses penggorengan.
Untuk mie proses deformalinisasi terbaik adalah dengan cara merendam dalam air panas selama 30 menit, dimana hasilnya dapat menghilangkan kadar formalin hingga mencapai 100%.
Untuk ikan segar, dapat dilakukan dengan merendam dalam larutan cuka 5% selama 15 menit

0 komentar: